Rabu, 21 Maret 2018

Bagaikan Diburu Oleh Waktu





       BAGAIKAN DIBURU OLEH WAKTU

Oleh
Fandi Asrori (151201029)

Kemacetan masih menjadi masalah yang belum dapat dipecahkan di negara tercinta ini. Seiring bertambahnya penduduk, kemacetan menjadisemakin sulit untuk dikendalikan dan semakin sulit untuk dihindarkan. Siapakah sebenarnya yang harus disalahkan ? Pemerintah ? Pemerintah juga bukannya tidak mencari solusi untuk mengatasi masalah klasik ini. Sebenarnya kita tidak bisa hanya menunggu solusi efektif dari pemerintah, kesadaran dari masyarakat untuk mengurangi kemacetan itu yang juga harus digalakkan.
Ditulisan kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai kemacetan di Kota Medan. Medan merupakan kota ketiga terbesar di indonesia. Banyaknya jumlah penduduk membuat kota ini pantas dijuluki menjadi kota yang sering mengalami kemacetan. Banyak faktor yang dapat menyebakan kemacetan, seperti kapasitas jalan lebih kecil dari jumlah kendaraan yang ada, kualitas jalan yang buruk dan banyak lagi. Kemacetan di Kota Medan tidak dapat dihindarkan terutama pada titik-titik persimpangan maupun dijalan kecil.
Tapi disamping itu semua, penyebab kemacetan sesungguhnya adalah karena keegoisan masyarakat itu sendiri. Seperti gambar diatas, memperlihatkan para pengguna jalan tidak ada yang mau mengalah. Sehingga timbul lah kemacetan itu.  Di Kota Medan sendiri, banyak angkutan kota yang berseliweran menaik turunkan penumpang hampir ditengah jalan. Tidak peduli dengan kendaraan yang ada dibelakangnya. Begitu juga dengan kendaraan yang parkir disembarang tempat, tak peduli dengan rambu-rambu yang berdiri di sudut jalan. Selain itu, banyaknya pengguna jalan yang melawan arus menuju tempat yang ingin dituju. Dan tidak adanya rasa untuk mengalah terhadap sesama pengguna jalan bagaikan diburu oleh waktu. Memang semua orang memiliki urusan yang mungkin harus dilakukan dengan tepat waktu. Tapi tidak ada salahnya sedikit tenggang rasa agar tidak terjadi kemacetan.  Sungguh miris kehidupan di kota.

Foto diatas merupakan hasil dari wawancara saya mengenai apa sih sebenarnya yang menyebabkan kemacetan di Kota Medan. Pendapat narasumber tidak jauh beda dengan apa yang saya pikirkan. Narasumber menjawab kemacetan disebabkan karena angkutan umum yang menaik turunkan penumpang dengan sembarangan dan karena keegoisan masyarakat yang tidak mau mengalah karena berusaha menuju ke tempat tujuan.
Maka dari itu marilah kita buang jauh-jauh sifat egois. Semua orang punya kepentingan masing-masing. Tapi tidak ada salahnya untuk sedikit bersabar. Karena itu semua untuk kita. Untuk kepentingan bersama. Terkhususnya untuk dijalan raya, apabila kita menurunkan sedikit saja ego, maka kita dapat terhindar dari yang namanya kemacetan. Minimal dapat meminimalisir kemacetan itu. Dan juga mematuhi rambu-rambu yang terpampang di pinggir jalan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan Alam ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, berakhir yang tua dan berganti dengan g...