Rabu, 28 Maret 2018

Macet Dijalan Ditungguin atau Ditambahin ?



Macet Dijalan Ditungguin Atau Ditambahin ?


Oleh
Ronald Antonio Sitepu (151201132)

            Kemacetan merupakan salah satu masalah yang sering dihadapin di perkotaan seperti yang terjadi pada kota Medan. Medan merupakan salah satu kota besar yang ada pada Sumatera Utara. Setiap hari kemacetan menjadi masalah yang sering terjadi pada saat jam berangkat kerja dan pada saat jam pulang kerja. Bayangkan berapa lama anda menghabiskan waktu dijalan hanya untuk menunggu kemacetan saat ingin pergi bekerja atau kuliah dan saat jam pulang? Rata-rata hampir menghabiskan waktu 2 jam. WOW! 2 jam........
          Kemacetan terjadi sebenarnya diakibatkan banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang berada dijalan raya dan tergantung kepada sikap pengendara yang berada dijalan raya. Jika semua pengendara mematuhi rambu-rambu lalu lintas maka tentu jumlah titik-titik kemacetan bisa diminimalisir. Sebagai contoh pada kedua gambar dibawah ini, gambar 1 terlihat pada kemacetan yang terjadi di jalan Jamin Ginting Padang Bulan yang terjadi akibat angkot yang sering menepi pada jalan dan mengakibatkan kemacetan pada jalan tersebut. Sedangkan pada gambar 2 terjadi kemacetan pada SPBU Jalan Gatot Subroto, banyak pengendara yang ingin mengisi bahan bakar minyak dan sampai-sampai menggangu lalu lintas jalan raya.



Gambar 1. Kemacetan di Jalan Jamin Ginting
Sumber : kompas.net

 Gambar 2. Kemacetan pada SPBU Gatot Subroto
Sumber : usahajabar.net


            Sebagai pengendara bagaimana sikap kita menghadapi jika kemacetan ini terjadi? Apakah akan menunggu kemacetan atau menambah kemacetan? Kebanyakan orang akan menghindari kemacetan dengan membuat jalan menjadi lebih macet dari sebelumnya. Contohnya terdapat pada daerah Padang Bulan, Jalan Jamin Ginting, dengan jalan yang dapat dikatakan tidak begitu lebar masih banyak saja supir angkutan umum yang sering untuk menepi pada jalan tersebut untuk menunggu sewa. Bayangkan jika ada 10 angkot menepi di jalan tersebut bagaimana macetnya jalan tersebut? Belum lagi ditambah banyak pengendara sepeda motor yang ingin cepat sehingga menyelip-nyelip yang dapat membuat jalan menjadi makin macet karena semua pengguna sepeda motor pasti akan bertindak hal yang sama.
          Apakah tidak ada solusinya bagi kemacetan? Apakah manusia ini hanya beranggapan dengan mementingkan kepentingan diri sendiri dapat mengurangi kemacetan? Dijalan raya kita juga di ajarkan untuk saling menghormati agar lalu lintas itu tetap berjalan dengan tertib. Jika kita menghargai orang dijalan tentu kerapian jalan raya seperti yang nampak pada film-film luar negeri itu pasti dapat terwujud dinegeri kita ini. Kebanyakan pengendara di Indonesia hanya mementingkan dirinya sendiri. Lantas apa yang kita dapat? Tentu saja kita bisa terjebak kemacetan sampai berjam-jam. Berapa lama waktu kita yang sudah terbuang sia-sia di jalan? Yang tadinya harusnya sudah santai-santai di sofa rumah yang empuk malah harus nunggu di jalan yang gak tau kapan majunya. Lah kalau hal tersebut hanya terjadi sesekali, jika terus terjadi apa yang akan terjadi ? tentu kita akan menjadi bosan bahkan malas untuk pulang ataupun berangkat kuliah.
             Sudah banyak gebrakan yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan walaupun hanya pada hari-hari tertentu seperti car free-day tetapi namanya orang Indonesia gengsi dong kalau gak naik barang pribadinya.  Kebiasaan ini terkadang yang menyebabkan banyak mobil yang parkir tidak pada tempatnya dan menyebabkan macet. Mau digerek nanti yang punya mobil marah,  kalau gak di gerek macetnya yang jadi parah semuanya malah jadi serba salah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan Alam ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, berakhir yang tua dan berganti dengan g...