Kampungku yang Semrawut
Oleh:
Lisa Oktari Anggraini
(151201033)
Pagi yang cerah membuatku
bersemangat dalam menjalani aktifitas. Detik-detik-detik jam ditanganku mulai
terdengar kencang ditelingaku. Pagi itu menunjukkan pukul 07.00 WIB, saatnya
beraktifitas seperti biasa yaitu sebagai mahasiswa.
Waktu terus berlalu, sekarang semua
terasa berbeda, kampungku yang dulunya bersih dan aman kini menjadi semrawut
dan berantakan. Kemacetan dimana-mana, bahkan tidak tau waktu mulai sejak pagi
hingga sore hari arus lalu lintas yang berada di pasar Delitua, Kecamatan
Delitua, Kabupaten Deli serdang, Sumut. Yang lokasinya sekitas 8 km dari
jantung kota Medan, tampak semrawut dan terkesan sulit untuk dibenahi.
Penyebab terjadinya kemacetan di
pasar Delitua tersebut dikarenakan para pedagang terutama sayur mayur dan
buah-buahan menggelar dagangannya sampai kepinggir jalan. Macet ini juga
dikarenakan melintasi kesibukan pasar yang terletak dipersimpangan tiga
tersebut/ bus anggutan kota dan parkir didekat pasar yang semrawut tersebut.
Sumber: Metro |
Bahkan sejak setahun yang lalu,
lampu pengatur lalu lintas traffic light diperempatan jalan pasar lama delitua
tak pernah berfungsi. Padahal keberadaannya disitu menunjukkan untuk mengurangi
kemacetan.
Menurut Jasmon Sembiring seorang
tukang becak yang kerap mangkal diseputaran lampu merah tersebut, mengatakan
bahwa “Lampu merah jalan milik Dinas Perhubungan Kabupaten Deli Serdang
tersebut hanya berfungsi selama 5 bulan sejak dibangun”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar