Rabu, 04 April 2018

Kampungku yang Semrawut




Kampungku yang Semrawut

Oleh:
Lisa Oktari Anggraini (151201033)

          Pagi yang cerah membuatku bersemangat dalam menjalani aktifitas. Detik-detik-detik jam ditanganku mulai terdengar kencang ditelingaku. Pagi itu menunjukkan pukul 07.00 WIB, saatnya beraktifitas seperti biasa yaitu sebagai mahasiswa.
          Waktu terus berlalu, sekarang semua terasa berbeda, kampungku yang dulunya bersih dan aman kini menjadi semrawut dan berantakan. Kemacetan dimana-mana, bahkan tidak tau waktu mulai sejak pagi hingga sore hari arus lalu lintas yang berada di pasar Delitua, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli serdang, Sumut. Yang lokasinya sekitas 8 km dari jantung kota Medan, tampak semrawut dan terkesan sulit untuk dibenahi.
          Penyebab terjadinya kemacetan di pasar Delitua tersebut dikarenakan para pedagang terutama sayur mayur dan buah-buahan menggelar dagangannya sampai kepinggir jalan. Macet ini juga dikarenakan melintasi kesibukan pasar yang terletak dipersimpangan tiga tersebut/ bus anggutan kota dan parkir didekat pasar yang semrawut tersebut.
Sumber: Metro
          Bahkan sejak setahun yang lalu, lampu pengatur lalu lintas traffic light diperempatan jalan pasar lama delitua tak pernah berfungsi. Padahal keberadaannya disitu menunjukkan untuk mengurangi kemacetan.
            Menurut Jasmon Sembiring seorang tukang becak yang kerap mangkal diseputaran lampu merah tersebut, mengatakan bahwa “Lampu merah jalan milik Dinas Perhubungan Kabupaten Deli Serdang tersebut hanya berfungsi selama 5 bulan sejak dibangun”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan

Penyuluhan Tentang Pentingnya Hutan Alam ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, berakhir yang tua dan berganti dengan g...